Sunday, January 12, 2020

CRITICAL BOOK REPORT PROFESI PENDIDIKAN ADMINISTRATIVE BEHAVOIR


CRITICAL BOOK REPORT

ADMINISTRATIVE BEHAVOIR



  







Oleh :

REINHOLD MESNER NARO SIRAIT

5162311007

PTB D 2016

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2017

 

BAB I
IDENTITAS BUKU


Judul               : Administrative Behavior
Penulis            : Herbert A. Simon
Penerjemah     : St. Dianjung
Tanggal Terbit : Oktober 1998
Penerbit           : PT Bumi Aksara, Jakarta 
Edisi                : 3
ISBN               : 979-526-341-2



BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Pengambilan Keputusan dan Organisasi Administrasi
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan diantara beberapa alternatif yang tersedia. Ada dua jenis keputusan, yaitu : 
  • Keputusan pribadi, Merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan pribadi
  • Keputusan Bersama, Merupakan keputusan yang diambil untuk kepentingan bersama 
Jika dilihat dari cara memperoleh informasi keputusan dapat dikategorikan menjadi 4, yaitu :
  •  Refresentasi, Keputusan yang dihadapi dengan informasi yang cukup banyak
  •  Keputusan Empiris, Keputusan yang kurang memiliki informasi
  • Keputusan Informasi, Keputusan yang kaya akan informasi
  •  Keputusan ekpolorasi, Keputusan yang kurang akan informasi
2.2 Beberapa Masalah Teori Administrasi
Beberapa Prinsip Administrasi yang di Akui Diantara prinsip – prinsip yang lebih umum yang terdapat didalam literatur mengenai administrasi adalah :
  • Efisiensi administrasi yang ditingkatkan melalui suatu suatu spesialisasi tugas dikalangan kelompok
  • Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengatur anggota-anggot kelompok didalam suatu hirarki wewenang yang pasti
  • Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan membatasi jarak pengawasan
  • Efisiensi administrasi ditingkatkan dengan mengelompokkan pekerja
2.3 Fakta dan Nilai dalam Pengambilan Keputusan                                                 
   Bidang perilaku pengambilan keputusn dikembangkan di luar jalur teori dan penelitian perilaku organisasi oleh psikolog kognitif dan ahli teori keputusan dalam ilmu ekonomi dan informasi. Akan tetapi, baru­baru ini muncul kembali minat mengenai perilaku pengambilan keputusan, dan kembali ke jalur bidang perilaku organisasi.                                           
    Meskipun teori pengambilan keputusan klasik berjalan dalam asumsi rasionalitas dan kepastian, tetapi tidak begitu halnya dengan teori keputusan perilaku. Ahli teori perilaku pengambilan keputusan sependapat bahwa individu mempunyai keterbatasan kognitif. Kompleksitas organisasi dan dunia secara umum menyebabkan individu bertindak dalam situasi ketidakpastian dan informasi begitu arnbigu dan tidak lengkap." Kadang-kadang risiko dan ketidakpastian ini menyebabkan pembuat keputusan organisasi mempunyai keputusan yang diragukan, atau tidak etis. Dikarenakan ketidakpastian dan ambiguitas, sejumlah model pengambilan keputusan telah ada selama bertahun-tahun. Dasar dan titik awal untuk mengembangkan menganalisis berbagai model perilaku pengambilan keputusan adalah tetap mempertahankan tingkat dan arti rasionalitas.

2.4 Rasionalitas dalam Administrasi                                                                 
 Dalam proses memutuskan alternatif yang dipilih yang ipandang sebagai cara yang tepat untuk mencapai tujuan yang dikehendaki. Rasionalitas ada sangkut-pautnya dengan pembuatan rangkaian cara-tujuan secara ini.                                                                
Tugas keputusan mencakup 3 langkah, yaitu :
  • Penyusunan semua strategi alternatif
  • Menentukan semua konsekuensi yang melekat pada masing-masing
  • Penilaian komparatif dan semua konsekuensi ini.
Tujuan- tujuan didalam rangkaian bertindak sebagai indeks-indeks nilai. Gagasan mengenai alternatif banyak menerangkan pola perilaku antar-pribadi. Hubungan nilai- nilai individu yang saling mempengaruhi dengan konsekuensi-konsekuensi perilaku gabungan mereka menentukan apakah pola perilaku dan akan bersikap bersaing atau berkerjasama. 

2.5 Psikologi Keputusan Administrative                                                     
    Batas-batas rasionalitas tampak berasal dari ketidak mampuan pikiran manusia untuk mengarahkan semua aspek-aspek nilsi, pengetetahuan, dan perilaku yang relevan pada suatu keputusan tunggal. Rasionalitas manusia dengan demikian bekerja didalam batas-batas lingkungan psikologis. Lingkungan mengenakan kepada si individu sebagai unsur-unsur tertentu suatu pemilihan faktor-faktor yang harus dijadikannya dasar bagi keputusan-keputusannya.                                                       Pengendalian yang sadar atas lingkungan keputusan memungkinkan bukan saja suatu perpaduan pilihan, tetapi juga suatu pengsosialisasikan pilihan itu. Lembaga-lembaga sosial dapat dipandang sebagai suatu pengaturan perilaku individu dengan mengenakan pola-pola rangsangan kepada lembaga-lembaga tersebut secara sosial. Didalam pola-pola nilah pengertian mengenai arti serta fungsi organisasi dapat ditemukan. 

2.6 Keseimbangan Organisasi                                             
    Organisasi digambarkan sebagai suatu sistem sebagai suatu sistem yang seimbang, yang menerima sumbangan-sumbangan di dalam bentuk uang dan tenaga, dan memberika perangsang sebagai imbalan bagi sumbangan-sumbangan ini. Perangsang-perangsang ini meliputi antara dari tujuan organisasi itu sendiri, konservasi dan perkembangan organisasi, dan insentif yang tak ada hubungannya dengan manapun dari yang dua ini.           
   Keseimbangan organisasi dijaga oleh kelompok pengawasan, yang nilai-nilai pribadinya bisa berbagai macam jenisnya, tetapi yang memegang tanggungjawab mempertahankan kehidupan organisasi agar mereka bisa memperoleh nilai-nilai ini. 

2.7 Peranan Wewenang                                                        
     Didalam administrasi menghindarkan hubungan-hubungan wewenang yang bertentangan kadang-kadang merupakan masalah yang penting. Masalah itu dihadapi dengan mendirikan suatu hirkaki wewenang yang pasti, dan dengan menetapkan wewenang menurut wilayah disepanjang jalur-jalur fungsional.                                                                      
   Koordinasi adalah hanya satu dari ketiga fungsi wewenang di dalam organisasi administratif. Wewenang juga merupakan suatu faktor penting dalam memaksakan dijalankannya tanggungjawab, dan di dalam pengkhususan pengambilan keputusan.             
   Suatu pengorgnisasian formal adalah suatu rencana untuk pembagian kerja serta allakasi wewenang. Rencana organisasi memberikan kepada masing-masing anggota kelompok status serta peranan dalam hubungannya dengan anggota-anggota lain, tapi menetapkan kadar dari karya serta fungsi keputusannya hanya dalam bentuk-bentuk yang sangat umum.

2.8 Komunikasi                                                                                          
         Pada umumnya struktur organisasi akan mencakup penetapan suatu sistem komunikasi formal termasuk saluran-saluran bagi komunikasi-komunikasi lisan ataupun tertulis, arus dokumen, pencatatan dan pelaporan, serta pedoman tetapi ini akan dilengkapi dengan suatu jaringan komunikasi non-formal yang di dasarkan pada hubungan-hubungan sosial yang berkembang di dalam organisasi.      Organisasi biasanya membentuk unit-unit yang dikhususkan untuk fungsi-fungsi komunikasi tertentu. Ini termasuk bantuan staf, tempat-tempat penyimpangan “ingatan” organisasi, dan unit-unit penyelidikan, baik interen maupun eksteren.

2.9 Kriteria Efisiensi                                                                   
     Administator harus bepedoman pada kriteria efiensi. Kriteria ini menghendaki agar hasil-hasil ditingkatkan semaksimal mungkin dengan sumber-sumber daya yang terbatas. Kriteria “kebenaran” tidak mempunyai arti dalam hubungannya dengan unsur-unsur penilaian dalam keputusan. Untuk meningkatkan mutu keputusan diharapkan dilakukannya riset-riset empiris mengenai fungsi-fungsi produksi yang menghubungkan kegiatan-kegiatan dengan hasil-hasilnya. Nilai organisasi menurut jalur-jalur fungsional adalah karena kemudahan-kemudahan yang diberikannya kepada proses keputusan. Fungsionalisasi hanya mungkin apabila teknologi memungkinkan kegiatan-kegiatan di[isah-pisahkan menurut garis-garis sejajar. Suatu sarana yang kuat unutuk memperbaiki proses-proses pengambilan keputusan pemerintah, baik yang bersifat legislatif maupun administratif, adalah anggaran.                 
      Perbaikan metode pembuatan anggaran akan memungkinkan suatu pembagian kerja yang le           bih efektif antara instansi perumus kebijaksanaan dan instansi administratif, dan memusatkan perhatian kepada fungsi-fungsi produksi sosial dan peranan kritisnya didalam pengambilan keputusan. 

2.10 Loyalitas dan Identifikasi Organisasional
Akibat identifikasi utama yang tak dikehendaki terutama sekali bahwa ia mencegah individu yang terorganisir membuat keputusan-keputusan yang benar dalam hal dimana wilayah nilai-nilai yang terbatas yang diwakilinya harus ditimbang terhadap nilai-nilai lain diluar wilayah itu. Struktur organisasi harus dirancang, dan keputusan-keputusan dibagikan didalamnya, agar mengurangi sampai sekecil-kecilnya terjadinya keputusan yang berat sebelah yang timbul dari maksud itu. Untuk menghindari identifikasi yang berat sebela pengambilan keputusan anggaran harus dilakukan pada suatu titik dalam organisasi dimana keputusan itu akan ditinjau dari segi efisiens ketimbang segi kecukupannya yaitu dimana alternatif-alternatif biaya serta nilai  sesungguhnya akan diajukan. Demikian juga keberhasilan pengspesialisasian fungsional, karena kehadiran konsekuensi-kinsekuensi seperti itu akan mengakibatkan ketimpangan-ketimpangan keputusan.               
jika identifikasi amat berguna untuk meniadakan unsur-unsur pribadi dalam melakukan pilihan dalam sebuah organisasi dan untuk memaksakan dijalankannya pertanggungjawab sosial, maka identifikasi itu bisa juga amat berbahaya jika iya memberi corak lain dan merubah keputusan-keputusan yang mendahului pembentukan struktur organisasional itu sendiri.

2.11 Anatomi Organisasi                                                                               
     Dengan menggunakan istilah-istilah “teoritis” dan “praktis” sebagaimana didefenisikan pada bagian ini, maka suatu ilmu administrasi bisa mengambil salah satu dari kedua metode tersebut. Dalil-dalil mengenai administrasi bisa merupakan uraian-uraian baik berkenaan dengan suatu organisasi tertentu atau organisasi-organisasi secara umumnya mengenai cara manusia berkelakuan dalam kelompok-kelompok yang terorganisir. Ini disebut sosiologi administrasi.                                    Suatu ilmu administrasi praktis terdiri dari dalil-dalil mengenai bagaimana manusia akan berperilaku jika mereka menginginkan agar kegiatan mereka berakibat dengan dicapainya tujuan-tujuan administratif semaksimal mungkin dengan sarana-sarana yang langka. 

2.12 Lahirnya Sebuah Organisasi                                                                  
       Salah satu bagian penting tugas pengorganisasian adalah mengharrmonisasikan kelompok orang yang berbada, mempertemukan macam-macam kepentingan dan memanfaatkan kemampuan-kepampuan kesemuanya kesuatu arah tertentu. (George .K Terry)
Ciri-ciri organisasi yaitu :
  • Adanya komponen ( atasan dan bawahan)
  • Adanya kerja sama (cooperative yang berstruktur dari sekelompok orang)
  • Adanya tujuan
  • Adanya sasaran
  • Adanya keterikatan format dan tata tertib yang harus ditaati
  •  Adanya pendelegasian wewenang dan koordinasi tugas-tugas
            Tanpa adanya organisasi kita akan menjadi kesulitan untuk melaksanakan suatu kerja sama, karena setiap orang tidak akan mengetahui bagaimana cara bekerja sama dalam sebuah organisasi tersebut. Suatu organisasi dibentuk karena adanya suatu dorongan dari dalam diri sekelompok orang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Suatu organisasi yang berjalan tanpa tujuan adalah sama halnya dengan ular berjalan tanpa kepala, suatu organisasi berjalan dengan baik karena didukung oleh tujuan yang jelas. Tujuan merupakan sebuah rel yang mengarakan kita ke satu arah yang tepat sesuai dengan harapan kita.                                                    
   Dengan mengikuti organisasi, seseorang  dapat mengaktualisasikan dirinya. Selain itu, seseorang juga akan memiliki kemampuan lebih di bandingkan dengan mereka yang tidak pernah ikut organisasi dan . Selain itu, dalam organisasi juga bisa melatih soft skill seseorang.   Orang cenderung ikut serta dalam kegiatan organisasi dikarenakan dalam organisasi, seseorang bisa mendapatkan ilmu yang mungkin tidak didapatkannya selama bangku pendidikan. Seperti mengatur jalannya kegiatan, mengenal karakter orang-perorang, mengatur waktu dengan baik, mengasah softskill, membentuk jiwa kepemimpinan, mengatur cara berkomunikasi yang baik. Dan masih banyak lagi. Selain itu, dengan mengikuti organisasi juga bisa memperluas jaring pertemanan. Organisasi mampu membangun karakter diri yang matang dalam berpikir, pandai dalam bersosialisai, kritis dalam menyikapi permasalahan dan melatih kebersamaan dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi. Orang yang berhasil di organisasi kelak tak canggung lagi berbicara di depan umum.           
   Didunia ini, tak ada satu pun orang yang sukses tanpa pernah mengikuti sebuah organisasi. Organisasi apapun itu. Jadi, organisasi memiliki peranan yang sangat penting untuk keberhasilan seseorang di masa yang akan datang. Orang yang sukses ialah orang yang berhasil dalam kegiatan organisasinya.                                                                                             
  Organisasi ada karena ingin mewujudkan tujuan satu atau sekelompok orang yang dikerjakan oleh 2 orang atau lebih secara bekerja sama agar lebih mudah dalam pencapaiannya. Sistem kerjasama ini termasuk dengan pembagian kerja tiap orang, teknologi yang digunakan untuk membatu pencapaian tujuan, pengaturan dan manajerial lingkungan serta pengaturan ekonomi dan transaksi pembiayaan. Adanya organisasi juga digunakan untuk menetapkan kekuasaan, wewenang dan kontrol.

BAB III
PEMBAHASAN

Kelebihan
Kekurangan
       Sampul buku ini cukup menarik dan pewarnaan pada buku ini juga sudah cukup bagus

       Penulisan dalam buku ini kurang rapi dan menjadi kurang menarik untuk dibaca

       Buku ini juga lengkap dengan identitas penulis serta tahun terbit edisi-edisi sebelumnya

       Isi dalam buku ini juga kurang menarik karena hanya terdapat banyak ilustrasi dan kurang penjelasan dan tidak terdapat pengertian-pengertian yang memudahkan pembaca mengerti arti- arti dari setiap subbab

       Buku ini juga cukup lengkap karena dilengkapi dengan kata pengantar dan prakata

      Pada simpulan pada akhir subbab pemilihan kata ada yang kurang tepat yang membuat pembaca sulit menarik simpulan sendiri

       Buku ini juga dilengkapi dengan simpulan pada setiap akhir subbab






BAB IV
PENUTUP
4.1. Simpulan
  • Buku ini sudah cukup bagus hanya saja penulisan pada buku ini tidak rapi, dan 
  • Isi buku ini hanya terdapat banyak ilustrasi-ilustrasi dengan beberapa pemilihan kata yang kurang tepat yang membuat pembaca sulit memahami arti setiap subbab dan karena itu buku ini menjadi kurang menarik untuk dibaca.
4.2. Saran
  • Sebaiknya penulisan pada buku edisi berikutnya nanti diperbaiki dan dibuat lebih rapi dan pemilihan katanya lebih baik lagi agar lebih menarik dibaca,
  • Dalam isi buku edisi berikutnya sebaiknya dipaprkan pengertin-pengertian setiap subbab sekaligus ilustrasi- ilustrasi yang berhubungan dengan subbab agar pembaca lebih mudah memahami isi dari setiap subbab tersebut.

No comments:

Post a Comment